Kemetul, 8 Februari 2025 – Tradisi Susuk Wangan kembali dilaksanakan di Desa Kemetul, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Acara tahunan yang melibatkan masyarakat setempat ini menjadi bentuk penghormatan terhadap sumber mata air yang menjadi tumpuan kehidupan warga.

Sejak pagi, warga bersama perangkat desa dan mahasiswa KKN UNNES GIAT 11 telah berkumpul untuk mengikuti rangkaian kegiatan. Acara dimulai dengan kegiatan bersih-bersih sumber mata air, di mana masyarakat membersihkan area sekitar dari sampah dan sedimen yang bisa mengganggu aliran air.

Setelah itu, digelar doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan air yang selama ini menghidupi warga desa. Doa dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat dan diikuti dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong.

Tak hanya itu, acara juga diisi dengan aksi penghijauan melalui penanaman pohon di sekitar mata air. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan memastikan sumber air tetap terjaga bagi generasi mendatang.

Sebagai puncak acara, dilakukan prosesi pengambilan air dari sumber mata air. Pelaksanaannya dipimpin oleh Kepala Desa Kemetul, Agus Subagyo. Menurut Kepala Desa Kemetul, tradisi Susuk Wangan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan menghormati sumber daya alam.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian sumber daya air semakin meningkat, serta hubungan antarwarga semakin erat melalui semangat gotong royong dan kebersamaan.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *